Sebagaimana diketahui, Pilgubsu akan diselenggarakan setelah Pemilihan umum Presiden Indonesia (Pilpres) dan Pemilihan umum legislatif Indonesia (Pileg) 2024, di seluruh Indonesia.
Gubernur petahana Edy Rahmayadi dapat kembali mencalonkan diri pada Pilgubsu 2024. Namun beberapa lembaga survei merilis popularitas Edy Rahmayadi sebagai petahana kalah dengan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
Tim redaksi medanmerdeka.com Sabtu (22/10/2022) mencoba mengukur data secara realitme dengan alat bantuan Google Trend di mana parameter dan sample data yang relevan diambil dari kategori “Rakyat dan Masyarakat” item pencari keseluruhan dengan regional Provinsi Sumatera Utara dalam rentan waktu 12 bulan terakhir.
Nama kueri dari perbandingan ini diambil dari lima nama populer teratas seperti Edy Rahmayadi, Bobby Nasution, Musa Rajekshah, Dedi Iskandar Batubara serta Djarot Syaiful Hidayat.
Jika perbandingan lebih spesifik di regional Sumatera Utara, maka data yang disajikan Google Trend menunjukan popularitas Edy Rahmayadi mengungguli Bobby Nasution dengan estimasi statistik rata-rata dengan nilai: Edy Rahmayadi 8 dan Bobby Nasution 7.
Maka dari, angka-angka tersebut mewakili minat penelusuran masyarakat wilayah Sumatera Utara dan popularitas berdasarkan poin tertinggi pada diagram untuk wilayah dan waktu tertentu.
"Nilai 100 menunjukkan istilah berada di puncak popularitas. Nilai 50 menunjukkan istilah dengan popularitas separuhnya. Nilai 0 menunjukkan tidak tersedia cukup data untuk istilah tersebut," ketarangan tertulis dari halaman Google Trends.
Sementara itu, dari data Google Trend, Dedi Iskandar Batubara memberi kejutan dengan angka rata-rata tertinggi. Berikut keseluruhan data yang dihasilkan berdasarkan Google Trend, Sabtu (22/10/2022) pada jam 19.50 WIB:
- Edy Rahmayadi: Nilai rata-rata 8.
- Bobby Nasution: Nilai rata-rata 7.
- Musa Rajekshah: Nilai rata-rata 7.
- Dedi Iskandar Batubara: Nilai rata-rata 10.
- Djarot Syaiful Hidayat: Nilai rata-rata 6.
Pegiat digital Sumatera Utara, Taufik mengutarakan data di atas dianonimkan, dikategorikan dan dikumpulkan. Dengan demikian pengguna Google Trend dapat mengukur popularitas seseorang, topik tertentu serta basis waktu sampai lokasi yang diinginkan.
"Google Trend bisa mengukur minat topik tertentu mulai basis waktu sampai lokasi subwilayah, dari 12 bulan terakhir sampai waktu saat ini atau dari seluruh dunia, negara, subwilayah hingga tingkat kota," jelas founder indotema.com, Taufik kepada medanmerdeka.com, Sabtu (22/10/2022).
Lanjut Taufik, sistem Google Trends menyaring data tren pencarian dalam dua hal yakni realtime dan non realtime.
Angka 100 merupakan minat maksimum dari pencarian topik tertentu. Jika topik tertentu punya skor 100, artinya popularitas seseorang dan topik tersebut sangat populer
"Jika memiliki skor 100 Artinya popularitas seseorang dan topik tersebut sangat populer, Ringkasnya, makin kecil skor angka berarti minat pencarian topik tertentu makin tidak diinginkan alias, popularitas seseorang semangkin kecil," tutupnya. (ks/mm)
Data ini aktif dan akan selalu diupdate secara real-time:
Social Footer