Ilustrasi Pemanasan Global (ANTARA) |
Dia mengatakan, saat ini Antartika dan Greenland mencair tiga kali lebih cepat dibandingkan pada awal 1990an.
Dia menambahkan es laut Antartika mencapai rekor terendah pada September 2023, yakni menyusut 1,5 juta kilometer persegi lebih kecil dari rata-rata sepanjang tahun.
"Dan tahun ini, es laut Antartika mencapai titik terendah sepanjang masa. Masalah ini penting bagi kita semua. Apa yang terjadi di Antartika tidak hanya mempengaruhi Antartika. Kita hidup di dunia yang saling terhubung," katanya.
Dia juga memperingatkan bahwa dunia sedang menuju kenaikan suhu 3 derajat Celsius pada akhir abad ini.
Guterres mengatakan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28), yang akan dimulai akhir pekan ini, menjadi kesempatan bagi para pemimpin dunia untuk bertindak mengatasi perubahan iklim.
"Solusinya sudah diketahui. Para pemimpin harus bertindak untuk mencegah supaya suhu Bumi global tidak naik melebihi 1,5 derajat Celsius, melindungi masyarakat dari kekacauan iklim, dan mengakhiri era bahan bakar fosil."
"Kita memerlukan komitmen global untuk meningkatkan energi terbarukan menjadi tiga kali lipat, melipatgandakan efisiensi energi, dan mewujudkan energi ramah lingkungan untuk semua pada 2030,” katanya.
Uni Emirat Arab akan menjadi tuan rumah COP28 tahun ini pada 30 November hingga 12 Desember, dengan tujuan menjaga target kenaikan suhu bumi --seperti yang disepakati pada Perjanjian Paris-- agar tidak melewati batas 1,5 derajat Celsius tetap berjalan.
“Kita memerlukan komitmen yang jelas dan kredibel untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dalam jangka waktu yang sejalan dengan batas 1,5 derajat Celsius."
"Dan kita memerlukan keadilan iklim – menyiapkan dunia untuk melakukan peningkatan besar dalam investasi, dalam adaptasi dan mengurangi kerugian serta kerusakan untuk melindungi manusia dari iklim ekstrem. Antartika membutuhkan tindakan,” tegas Guterres.
Penyusutan es laut Antartika memiliki konsekuensi serius bagi bumi. Es laut membantu mendinginkan bumi dengan memantulkan sinar matahari kembali ke atmosfer.
Ketika es laut mencair, lebih banyak sinar matahari diserap oleh lautan, yang menyebabkan kenaikan suhu laut. Kenaikan suhu laut dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut, cuaca ekstrem, dan perubahan pola iklim.(ks/ant)
Social Footer