Breaking News

Kinerja Positif! Bank Sumut Raup Laba Bersih Rp 740 Miliar Tahun 2023

Direktur Utama Babay Parid Wazdi, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, Direktur Keuangan & Teknologi Informasi Arieta Aryanti dan Direktur Kepatuhan Eksir saat memaparkan Kinerja Triwulan IV Tahun Buku 2020 PT Bank Sumut. (foto:mm/hari)  
MEDAN (KHABARSUMUT) - Sepanjang tahun 2023, Bank Sumut memperlihatkan tren kinerja positif yang tercermin dari perolehan laba bersih hingga pertumbuhan asset yang siginifikan.

Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi mengatakan, sepanjang tahun 2023, Bank Sumut berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 740 miliar atau tumbuh sebesar 5.56 persen dari total laba pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp 701 miliar. 

Pertumbuhan laba tersebut terjadi seiring dengan peningkatan aset Bank Sumut yang mencapai Rp 44.5 triliun atau tumbuh 9.4 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp 40.6 triliun. Pertumbuhan aset itu telah melebihi rata-rata pertumbuhan aset Bank Nasional. 

"Secara garis besar kinerja Bank Sumut tahun 2023 sangat menggembirakan karena dari sisi aset kita tumbuh bahkan melebihi pertumbuhan dari rata-rata aset Bank Nasional.

Kita tumbuh sekitar 3.8 triliun dari sisi aset," ujar Babay Parid dalam kegiatan Pemaparan Kinerja Triwulan IV Tahun Buku 2020 PT Bank Sumut, Selasa (23/1/2024). 

Babay Parid menyebutkan, dari total aset produktif Bank Sumut ada sebanyak 96 persen yang didanai oleh porsi dana pihak ke tiga, porsi pinjaman dan juga modal. "Kalau Aset kita berada di urutan ke enam, masih dibawah Bank Kaltimtara, karena di sana ada IKN," ujarnya. 

Dari sisi pihak dana ketiga, sambungnya, Bank Sumut juga mencatatkan pertumbuhan yaitu sebesar 9.75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 31.9 triliun menjadi Rp 35 triliun. 

Begitu juga dengan kredit yang tumbuh menjadi Rp 29.8 triliun, atau naik sebesar 5.58 persen dari kredit tahun sebelumnya Rp 27.9 triliun.  

"Kredit kita juga tumbuh sebesar 5.38 persen, Namun sedikit dibawah rencana bisnis yang kita targetkan, karena di semester kedua kita cukup hati-hati melakukan penyaluran kredit di tengah kondisi ekonomi juga, jadi ada project infrastruktur yang harus kita tata ulang," paparnya.

Pertumbuhan kredit pada tahun 2023 ini, lanjut Babay, masih didominasi oleh divisi ritel dengan perolehan pencapaian kredit sebesar 76.5 persen, diikuti oleh divisi kredit 14.7 persen dan unit usaha syariah. 

"Kemudian untuk unit usaha syariah ini pada tahun 2024 keluar dari POJK 12 yang mengharuskan ikutnya Bank Sumut untuk melakukan penguatan modal dan penembangan bisnis, jadi kami menuju Rp 1 triliun minimal modal unit usaha syariah di tahun 2025. Tahun 2023 kami sudah tingkatkan dari Rp 270 miliar menjadi Rp 500 miliar, tahun ini akan kita tambah Rp 250 miliar dan tahun depan akan memenuhi aturan jadi Rp 1 triliun," turutnya. 

Sementara itu, Non Performing Loan (NPL) Bank Sumut mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari sebelumnya 2.62 persen menjadi 2.38 persen. "Dan yang sangat menggembirakan juga NPL kita, itu turun sangat signifikan dari 2.62 persen menjadi 2.38 persen.

Ini menandakan dari sisi aset, dana pihak tiga, debit, laba dan NPL semuanya mengalami perbaikan dan insyaallah di tahun ini kita akan terus berupaya melakukan perbaikan sehingga parameter total aset dan lainnya terus mengalami perbaikan," pungkasnya. (mm/red)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close