Breaking News

Landing Perdana di Bandara AH Nasution, Begini Kata Wabup Madina

 Wabup Madina Atika Azmi bersama forkpimda di Bandara AH Nasution, Madina. (foto/ist)
MADINA (KHABARSUMUT) - Wakil Bupati Mandailing Natal (Wabup Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menyaksikan kegiatan landing perdana pesawat jenis Beechcraft Super Kings Air di Bandara Jendral Besar Abdul Haris Nasution, Bukit Malintang, Madina, Kamis (21/3/2024).

Beechcraft Super King Air merupakan bagian dari keluarga pesawat bermesin turboprop twin yang diproduksi oleh Beech Aircraft Corporation (sekarang Divisi Beechcraft dari Hawker Beechcraft).

Garis King Air terdiri dari sejumlah seri model yang jatuh ke dalam empat keluarga, yakni model seri 90, model seri 100 (model ini terdiri dari keluarga King Air), model seri 200, dan model seri 300.

Keluarga pesawat Super King Air telah diproduksi sejak tahun 1974 dan merupakan produksi terpanjang dari setiap pesawat turboprop sipil di kelasnya. Pesawat ini telah menundukkan semua pesaing sebelumnya. Pada tahun 2009, satu-satunya pesawat lain di kelasnya adalah Avanti Piaggio.

Seri Model King Air 200 merupakan kelanjutan dari lini King Air dengan fitur-fitur baru, termasuk T-tail yang khas, mesin yang lebih bertenaga, area dan bentang sayap yang lebih besar, peningkatan tekanan kabin, kapasitas bahan bakar yang lebih besar, dan bobot pengoperasian yang lebih tinggi dibandingkan dengan King Air 100.

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution mengatakan ini kali pertama pesawat landing di Madina yang menjadi hasil kerja keras bersama. “Kalau helikopter sudah sering ya, ini pesawat,” lanjutnya.

Atika merasa bangga, kerja keras ini telah menuai hasil. Dia bercerita lamanya bandara ini terbengkalai hingga akhirnya selesai. Pembebasan lahan, kata Atika, dimulai pada tahun 2020. Pada tahun 2020-2022 mulai dengan cut and fill. 

Cut and fill merupakan proses pengerjaan tanah dimana sejumlah material baik tanah maupun bebatuan yang diambil dari tempat tertentu dan kemudian dipindahkan ke tempat lain agar tercipta elevasi yang diinginkan.

Menurut Atika, banyak dinamika yang dihadapi pada tahun 2021. Bahkan pembangunan bandara hampir dihentikan oleh kementrian karena lambatnya permasalahan pembebasan lahan. “Banyak kendala, kami zoom hampir di cancel oleh kementrian jika pembebasan lahan tidak juga selesai,” kata Atika.

Namun permasalahan itu dapat teratasi dengan bantuan masyarakat. Atika pun berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pembangunan bandara.
Dari sisi darat dan udara, kata Atika, pembangunan dimulai 2023 dan akhirnya selesai akhir bulan februari 2024.(mm/red)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close